Cara Memenangkan Wawancara Kerja Apapun ...
Bagian 2
Mulailah Bekerja Sebelum Wawancara
Kita sudah berada di bagian akhir sekarang –wawancara kerja!
Tulisan ini akan mengubah bagai mana cara anda diwawancara, selamanya. Ia akan menunjukan kepada anda bagaimana membalikan posisi anda di depan manajer personalia dengan melakukan sesuatu yang belum pernah terdengar sebelumnya...
Itu karena anda akan belajar bagaimana caranya untuk hadir dalam wawancara seolah-olah itu adalah hari pertama anda bekerja. Anda akan melakukan pekerjaan anda berikutnya –pada saat wawancara-sementara para pencari kerja lain menjawab pertanyaan dengan jawaban yang telah dihapal sebelumnya dan nampak bodoh bila dibanding-bandingkan.
Anda akan melakukan hal tersebut dengan “mulai bekerja sebelum wawancara.”
Ini bisa jadi merupakan konsep yang sama sekali baru bagi anda, karena itu saya akan coba mengilustrasikannya menggunakan beberapa contoh.
Tolong dicatat: walaupun jalur karir anda tidaklah sama dengan kisah-kisah berikut, prinsip “mulai bekerja sebelum wawancara” juga berlaku untuk pekerjaan apapun di muka bumi ini –tidak ada pengecualian.
Pertama, ini adalah kisah Tony, yang bersaing memperebutkan posisi pekerjaan menjual dengan lima kandidat “unggulan” lain yang berasal dari perusahaan pemimpin industri. Tony itu masih muda dan hanya punya pengalaman lima tahun. Tapi dia adalah orang yang memiliki motivasi tinggi dan bersedia melangkah lebih jauh.
Dalam wawancara kerjanya, Tony tidak hanya sudah memetakan semua pencapaiannya dalam presentasi PowerPoint, dia juga telah menunjukan bahwa dia sudah mulai bekerja bagi perusahaan itu. Dia melakukan hal tersebut dengan cara meneliti, meramu dan membawa bersamanya sebuah daftar kontak dan lead penjualan.
Presentasinya berisikan hal-hal masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Kandidat lainnya tidak melakukan hal semacam ini. Hasilnya, Tony dipekerjakan lebih dulu dibandingkan kelima kandidat lain yang memiliki lebih banyak pengalaman tadi.
Studi kasus yang kedua adalah tentang Eugene, yang menginginkan pekerjaan sebagai seorang pengembang program.
Eugene telah melamar untuk pekerjaan yang ada di iklan koran. Kemudian, ia melakukan panggilan tindak lanjut, satu minggu sesudahnya, yang dengan sangat santun menanyakan kepada manajer personalia apakah sudah ada keputusan atau belum.
Pada saat panggilan tindak lanjut kedua, ia menawarkan untuk mengirim sebuah portofolio materi tambahan sebagai pelengkap dari resume yang pernah ia kirim. Manajer personalia setuju. Karenanya, Eugene membuat sebuah daftar koleksi penghargaan beserta gambaran pekerjaan yang pernah ia lakukan.
Sambil ia serahkan “buku gembar-gembor” ini kepada resepsionis, ia menemui beberapa karyawan di lobi yang baru saja pulang makan siang. Setelah ia mengenalkan diri, Eugene tahu bahwa mereka semua bekerja di bidang pengembangan software –pekerjaan yang sangat diinginkannya.
Sekarang, inilah bagian cerdasnya. Eugene menanyai setiap orang mengenai permasalahan terbesar yang mereka hadapi dalam pekerjaannya. Ia menyimak dan menuliskan jawaban-jawaban mereka, yang ternyata banyak juga! Ia lalu pulang kerumah sambil memikirkan solusi untuk empat masalah yang paling berat.
Ia meneliti produk-produk dan pelanggannya dari situs perusahaan, kemudian melakukan curah gagasan solusi berdasar pada apa yang pernah ia lakukan pada pekerjaan sebelumnya.
Seperti yang bisa anda lihat, Eugene telah mulai bekerja bahkan sebelum ia diwawancara. Eugene kemudia menelpon kembali dan memberi tahu manajer personalia: “Saya telah mewawancarai karyawan anda dan telah menentukan 4 masalah terbesar yang sedang anda hadapi pada upaya pengembangan software anda. Saya sudah menyiapkan sebuah laporan yang menawarkan beberapa solusi yang bisa diambil oleh anda, berdasar pada pengalaman dan riset yang pernah saya lakukan. Apakah anda mau melihat laporannya?”
Tentu saja jawabannya adalah, YA!
Eugene baru saja menelpon untuk mendapat wawancara. Ia telah memenangkannya... dan ia telah mendapatkan pekerjaan, dengan gaji yang lebih besar dari sebelumnya dan pada perusahaan yang bagus.
Kisah ketiga dan terakhir adalah cerita tentang Robin. Ia menginginkan pekerjaan sebagai tenaga penjual pada perusahaan besar, namun belum juga mendapat panggilan wawancara.
Karena hal itu, ia menelpon 100 calon pelanggan bagi perusahaan yang ia sangat ingin bekerja di tempat itu dan bertanya, “Apakah anda berminat untuk melihat sebuah teknologi yang akan menyelesaikan permasalahan X anda dan menghemat uang senilai Y dollar?”
Hari berikutnya, Robin menuju kantor manajer personalia, menyerahkan daftar kontaknya ke meja sang manajer dan berkata, “Saya sudah mulai bekerja untuk anda. Nyatanya, saya memiliki 100 pelanggan yang berminat pada teknologi anda.”
Hasilnya, dipekerjakan saat itu juga. Dan kabar baiknya, hal seperti ini bisa berhasil pada perusahaan manapun, dengan ukuran bagaimanapun, dan industri apapun.
Jika anda datang dengan sebuah daftar calon pelanggan, atau solusi atas suatu masalah –apapun yang akan menghasilkan atau menghemat lebih banyak uang –majikan akan mau bicara dengan anda.
Izinkan saya memberi anda dua lagi studi kasus mini yang berasal dari kasus saya sendiri, karena sebenarnya saya kebetulan menemukan teknik ini dahulu ketika saya masih bekerja untuk orang lain lebih dari 10 tahun yang lalu.
Pertama, beginilah saya dipekerjakan sebagai seorang pelatih, pada tahun 1980-an. Saya awalnya mengajukan banyak sekali pertanyaan kepada guru saya untuk mendapatkan gagasan, lalu menyiapkan rencana belajar dan sebuah contoh pelajaran untuk saya bawa ke acara wawancara.
Pada saat wawancara, saya meminta kesempatan untuk menunjukan kepada mereka apa yang bisa saya lakukan, lalu saya berdiri dan mulai mengajar. Nampaknya, mereka suka dengan apa yang mereka lihat karena saya mendapatkan pekerjaan itu.
Mengapa ini bisa berhasil?
Saya telah membuktikan saya bisa bekerja dengan melakukan pekerjaan itu –sebelum saya dipekerjakan.
Kedua, beginilah cara saya dipekerjakan sebagai seorang editor dan proofrerader pada tahun 1990-an. Sebelum wawancara berlangsung, saya menghubungi perusahaan penerbitan yang sedang membuka lowongan dan meminta mereka untuk mengirimi saya majalah edisi sebelumnya. Mereka senang melakukan hal itu.
Kemudian saya membaca majalah-majalah tadi dengan cermat -dan perhatikanlah, saya menemukan tiga salah ketik. Lihat, kan? Saya sudah mulai bekerja, bahkan sebelum diwawancara. Saya menandai kesalahan ketik itu dengan catatan post-it, membawa majalah tersebut ke acara wawancara dan berkata, “jika anda mempekerjakan saya, saya bisa menemukan kesalahan semacam ini sebelum naik cetak dan membuat anda malu.”
Dengan mulai bekerja saya akan dipekerjakan bahkan ketika masih masa wawancara, saya telah membuktikan nilai saya di sana sini, karena itulah mereka mempekerjakan saya. Dan itu adalah salah satu pekerjaan terbaik yang pernah saya miliki.
Mengapa hal ini bisa berhasil?
Saya sudah membuktikan bahwa saya bisa bekerja dengan melakukan pekerjaan itu –sebelum saja dipekerjakan.
Jadi, tema dari semua cerita ini adalah: jika anda meneliti perusahaan sasaran anda dan mulai bekerja bagi mereka bahkan sebelum diwawancara, anda bisa MEMBUKTIKAN bahwa anda layak dipekerjakan.
Tentu saja, anda akan tetap harus menjawab banyak pertanyaan wawancara kerja tradisional, seperti: “Coba ceritakan tentang diri anda.” Atau “Kenapa anda mau kerja di sini?” dan anda tetap perlu meneliti berapa gaji yang hendak anda negosiasikan, dan membawa resume anda pada wawancara kerja apapun –jangan abaikan aturan persiapan wawancara umum manapun.
Namun teknik bekerja sebelum wawancara ini akan meng-K.O. manajer personalia manapun, dan ia bisa meningkatkan peluang anda memperoleh pekerjaan pada posisi yang anda inginkan secara dramatis.
Menariknya, semakin banyak majikan saat ini yang berharap anda menunjukan pekerjaan anda pada saat wawancara, sebagai cara anda memverifikasi klaim-klaim di dalam resume anda. Sebagai contoh, Microsoft meminta para pengembang program untuk benar-benar membuat sebuah program kecil pada saat wawancara, untuk membuktikan kecakapan mereka.
Karena itu, tidak peduli pekerjaan apapun yang sedang anda cari, persiapkanlah untuk wawancara kerja anda selanjutnya sehingga anda siap melakukan pekerjaan tersebut, pada saat itu juga.
Tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan?
Kembalilah dan baca lagi surat penjualan yang telah anda tulis di Bab 3. Dua atau tiga tips mana saja dari laporan itu yang bisa anda demonstrasikan pada saat wawancara kerja langsung?
Ketika anda meneliti sebuah perusahaan dan juga menawarkan saran spesifik yang bisa digunakan majikan secara benar, atau melakukan pekerjaan anda pada saat wawancara, anda akan mendapatkan perhatian yang tidak terbagi dari setiap manajer personalia di ruangan itu. Anda akan membuat mereka merasa berkewajiban pada anda. Dan anda akan mendapat manfaat besar melebihi para pencari kerja lainnya.
Mulai bekerja sebelum wawancara akan menghasilkan pekerjaan.
Titik.
Coba saja!
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar